Klik Banjarnegara – Bank Mandiri kembali menunjukkan kiprahnya dalam mendorong inklusi keuangan dan pemberdayaan masyarakat lewat Program Bapak Asuh Mandiri Sahabatku.
Kali ini, program strategis tersebut menyapa Indramayu, Jawa Barat, dengan semangat yang membara: menjadikan para alumni Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebagai pengusaha tangguh di negeri sendiri.
Lebih dari 200 peserta dari berbagai negara penempatan seperti Hong Kong, Jepang, Malaysia, Korea Selatan, hingga Arab Saudi, berkumpul dalam sebuah workshop yang penuh inspirasi dan semangat membangun usaha.
Mengusung semangat “Menjadi Pengusaha di Negeri Sendiri”, kegiatan ini menggabungkan pelatihan keterampilan, akses pembiayaan usaha, serta bimbingan intensif dari mentor berpengalaman.
Program Bapak Asuh Mandiri Sahabatku tidak hanya fokus pada transfer ilmu, tetapi juga pendampingan nyata dalam menyusun rencana usaha yang konkret dan berkelanjutan.
“Pemberdayaan purna PMI adalah langkah strategis yang sejalan dengan visi Bank Mandiri sebagai agen pembangunan nasional. Melalui Bapak Asuh, kami ingin memastikan bahwa para alumni PMI bisa kembali ke Indonesia dengan bekal lebih dari sekadar pengalaman kerja, tetapi juga pondasi usaha yang kuat,” tegas Senior Vice President Government Project Bank Mandiri Hendrianto Setiawan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (24/6/2025).
Kegiatan ini bukan hanya tentang motivasi dan teori bisnis. Dalam workshop tersebut, peserta langsung diajak menyelami berbagai peluang usaha.
Mulai dari sektor logistik yang dibedah oleh PT TIKI (Titipan Kilat), hingga e-commerce dan digital marketing yang dikupas tuntas oleh Tokopedia dan TikTok Shop.
Materi disampaikan langsung oleh para praktisi, menjadikan sesi ini sangat aplikatif dan membuka wawasan peserta tentang strategi membangun toko daring serta cara efektif menjangkau pasar digital.
Tak ketinggalan, Bank Mandiri sendiri memperkenalkan rangkaian solusi keuangan inklusif yang bisa dimanfaatkan alumni PMI.
Mulai dari pengenalan aplikasi Livin’ by Mandiri dan Livin’ Merchant untuk kemudahan transaksi, hingga akses ke skema pembiayaan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Usaha Mikro (KUM) yang selama ini menjadi tulang punggung UMKM di Indonesia.
Program ini pun mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, kementerian terkait, hingga para alumni PMI sukses yang kini kembali menjadi inspirator.
Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) turut hadir memberi paparan tentang kebijakan nasional terkait pemberdayaan purna PMI. Sinergi inilah yang menjadi kekuatan utama Program Bapak Asuh Mandiri Sahabatku.
Sejak digelar pertama kali pada 2011, program ini telah menjangkau lebih dari 20.000 PMI.
Kini, dengan pendekatan yang lebih intensif dan dukungan multipihak, Bank Mandiri berharap tidak hanya membina, tetapi juga benar-benar memberdayakan para alumni untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi desa dan daerah asal mereka.
Lebih dari sekadar kegiatan CSR, Program Bapak Asuh Mandiri Sahabatku telah menjelma menjadi gerakan pembangunan yang turut menyokong agenda besar nasional.
Kontribusinya pun selaras dengan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam upaya menciptakan pekerjaan yang layak dan mengurangi ketimpangan ekonomi.(*)